Rangkaian Kata


SUASANA MALAM

Waktu terus berjalan, mata yang lekat enggan terlelap. 
Suara gonggongan anjing mengusik dengan gonggongnya di kejauhan. 
Apa itu? Sesuatu yang tampak membayang melingkar di seputar. 
Adakah aku terlarut dalam fatamorgana ketakutan?
 
MALAM YANG GELAP
 
Dadaku berdebar, rasa takut menyinggung mentalitas, 
hingga yang semestinya meringkuk berlagak tabah.

Larut dalam lamunan menghiaskan alam fikiran dengan sesuatu yang tak berarti. 
Adakah waktukan bergulir. Terasa lelah dalam penantian tersibaknya tabir gelap.
 
DERITA MALAM

Pinggangku rasanya mau remuk. 
Rebah sendiri di kursi merah menjaga mustika.

Dan kebawelan demi kebawelan mengunci perasaan, 
melupakan hikmah arti kesabaran.
 
MERINDUKAN DIA YANG DI SANA

Di saat engkau menjauh
Diriku merasakan sepi
Rasanya tiada arti lagi
Diriku di dunia ini

Mungkinkah engkau yang disana
Mengerti arti kerinduan
Yang kini melanda diriku
Terasa pedih menghirisku

 
MENGEJAR ASA YANG MENJAUH

Berlalu sudah, masa dahulu
Saat kita memadu cinta
Engkau yang disana
Aku yang disini
Berpisah karena takdir yang Esa

Bilakah engkau
Ingat padaku
Yang pernah bersamamu dulu
Tawa yang hangat
Memadu kasih
Dunia bagai milik berdua

Adakah masa kan terulang
Harapan kan menjadi nyata
Cinta yang kurasa
Tetaplah sama
Ingin ku kita kembali bersatu

Oh Tuhan kupanjatkan do'a
Hapuslah penghalang yang ada
Hingga antara, aku dengannya
Bisa merajut asmara


SATU ANGAN

Setiap manusia mempunyai impian, ada keinginan ada cita, 
bisa jadi ambisi bila terobsesi.

Setiap manusia umumnya menganggap dirinya benar, 
tapi benar bagiku belim tentu benar bagimu, bagi mereka, atau bagi Yang Esa.

T E M A N

Penghargaan kepada teman adalah tinggi, 
terutama teman yang mengerti perasaan hati, karena teman sejati sukar dicari.

Aku tak mau melukai hatinya. Aku tak ingin merubah fikirannya, 
dan aku tak hendak menyinggung hatinya.

Kesetiaan adalah penting dalam persahabatan. 
Kesenangan bersama dan penghiburan duka adalah.

KUASA ALAM

Bila langit memarah, maka... 
Hujan akan turun, petirpun bersahut.
Apa daya manusia?
Manusia akan meringkuk dalam selimut.


SAAT BERPIKIR

Berpikir tanpa belajar itu berbahaya, karena bisa terbawa emosi.

Berpikir tanpa belajar itu berbahaya, 
karena bisa membuat diri kita merasa paling pintar, 
seolah hanya pendapat di dikiran kita yang benar, 
sedang kebenaran itu tidak bisa dipandang oleh aatu mata, dan dari satu sisi saja.

PANAS HATI

Ada saatnya kita merasa, sungguh tak terkendali
Membuat yang lain bingung dan sungkan
Harus di redakan, jernihkan perlahan


G U N D A H

Titian tangga tinggi mendaki. Selangkah aku terjegal
Aku dalam tempatku hening. Tdak mampu maju
 
Insan aku yang masih hidup. Bernafas dalam kepekatan dosa
Lantunkankab dendang sebuah impian. Meraih angan di jalan kebuntuan.
Sempit ruang otakku. Semu jatuh perasaan
Yang menyata jadi memudar. Ilmu itu baik berpencar
 
Garis garis nasib di coba dicocokkan. Malah pilu menangis kesengsaraan
Rintangan aeal enak menghalang. Berdentam terpuruk kecemasan


UNGKAPAN PERASAAN

Malam semakin dingin. 
Kalem aku meringkuki disudut kamar, 
berteman segelas teh dan sEbatang rokok.

Diluar suasana hening, 
sisa sisa hujan sore tadi masih terasa, 
meninggalkan kedinginan yang menggigit

Otakku melayang layang, 
setan setan diruang hati akrab menyapa, 
sel sel syarafku jadi terpedaya.

Waktu berjalan terus, 
dentang jam dinding menunjukkan pukul satu pas, 
tapi sepasang mata ini belum mau asyik diajak tidur, 
dianya enggan memejam.